Genteng
Terbuat dari Tanah liat dan
memiliki rongga yang berarti udara dapat masuk melalui rongga atap. Genteng
tanah liat ini menggunakan bahan utama Tanah Liat yang dibentuk dengan cara
ditekan atau di-press. Dan kemudian melalui proses pengeringan dengan menggunakan
bantuan sinar matahari. Setelah cukup kering maka genteng yang masih
mentah tsb. dipanaskan menggunakan kayu bakar atau batu bara pada tungku
pembakaran. Tampilan fisik genteng tanah liat cukup menarik karena memiliki
warna oranye natural serta berkesan sederhana.
Asbes
Terbuat dari gabungan enam mineral
silikat alam. Dan memiliki rongga yang berarti udara dapat masuk melalui rongga
atap. Tidak hanya karena harga materialnya yang murah. Atap asbes juga
memerlukan rangka atap yang lebih jarang. Asbes langsung dipasang pada gording,
sehingga tidak memerlukan usuk dan reng. Asbes tersedia dalam 2
jenis, yaitu asbes gelombang besar dan asbes gelombang kecil.
Seng
Terbuat dari bahan seng dan
memiliki rongga yang berarti udara dapat masuk melalui rongga atap. kelebihan
jenis atap ini adalah kemudahan dalam pemsasanganya dan tidak memerlukan rangka
atap yang terlalu banyak, namun seringkali menimbulkan suara yang berisik
disaat hujan turun.
Dak
Terbuat dari beton dan tidak memiliki
rongga yang berarti udara tidak dapat masuk melalui atap. Atap beton bertulang
merupakan jenis atap yang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat
tinggi, dan pada rumah tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam waktu
yang akan datang.
Sirap
Terbuat dari kayu ulin/kayu besi
dan memiliki rongga yang berarti udara dapat masuk melalui rongga atap. Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis
memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini
berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58
x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (masing-masing dalam satuan cm). Lembaran tipis
tersebut dikemas dalam ikatan.